Minggu, 21 Februari 2016

Cara Perkembangbiakan Pohon Kurma


Perkembangbiakan pohon kurma adalah suatu proses yang bertujuan untuk memperbanyak jumlah tanaman spesies atau kultivar pohon kurma. Secara umum, terdapat dua tipe perkembangbiakan pohon kurma yaitu perkembangbiakan seksual dan aseksual. Di alam, pohon kurma berkembangbiak secara seksual dengan menghasilkan biji dan secara aseksual dengan menghasilkan tunas. Selain perkembangbiakan secara alami pohon kurma juga bisa diperbanyak dengan cara buatan melalui metode kultur jaringan. 

Perkembangbiakan baik dengan biji, tunas maupun kultur jaringan tersebut memiliki Kelebihan maupun kekurangan masing-masing. Adapun kekurangan dan kelebihannya adalah sebagai berikut :


Perkembangbiakan pohon kurma dengan biji

Perkembangbiakan pohon kurma dari biji  amatlah mudah, buah kurma yang biasanya kita beli dari pasar-pasar di Indonesia untuk kita makan dan bijinya apabila kita semai dapat tumbuh dengan baik di Indonesia. Untuk menumbuhkan pohon kurma dengan metode ini ada saya tulis dalam blog ini di judul cara membibit sendiri pohon kurma dari biji.

perkembangbiakan dari biji memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Pohon kurma yang tumbuh dari biji kelebihannya memiliki perakaran yang kuat sehingga dapat tumbuh dengan baik dan tahan lama. Pohon kurma ini bisa tumbuh hingga ratusan tahun.

Kurma yang tumbuh dari Biji (Foto : achirulfitri.wordpress.com)
Namun, perkembangan pohon kurma dari biji membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mulai berbunga dan berbuah. Dengan perkembangbiakan ini pohon kurma mulai bisa berbuah sejak umur antara 5 hingga 10 tahun. Akan tetapi melihat usia hidup kurma yang panjang maka kurma akan menghasilkan buah selama ratusan tahun dimana buah yang dimakan manusia dan hewan maupun yang dicuri menjadi sedekah bagi penanamnya bahkan meskipun yang menanam telah meninggal dunia. 

Menumbuhkan pohon kurma dari biji juga tidak bisa diketahui dari awal apakah yang ditanam adalah pohon  kurma jantan maupun betina. Demikian juga sifatnya, pohon kurma ini tidak selalu mewarisi sifat dari induknya sehingga pohon kurma yang tumbuh dari biji memungkinkan terjadinya perbaikan sifat daripada induknya namun juga bisa sebaliknya hasil anakan juga bisa bersifat inferior sehingga tidak menguntungkan.

Perbedaan sifat dengan induknya dari kurma yang ditumbuhkan dari biji juga memiliki keuntungan dimana semakin bervariasinya jenis-jenis kurma di dunia. sebagai contoh, persilangan antara kurma varietas degled noor dengan varietas barhee yang dilakukan Thailand menghasilkan kurma varietas KL-1 (Kolak One) yang sekarang menjadi kurma varietas unggul di Thailand. Varietas baru ini semakin memperbanyak jenis-jenis kurma dunia yang sekarang mencapai ratusan.

Perkembangbiakan pohon kurma dengan tunas

Kurma biasanya bertunas setelah umur 10 tahun jika ada pada kondisi iklim panas seperti di Gurun pasir Timur Tengah. Di Indonesia Pohon Kurma akan bertunas pada usia sekitar 4 tahun jika ditanam dari biji. Hal ini terjadi karena Indonesia beriklim tropis dan kondisi alamnya lebih subur daripada Timur Tengah. 

Tunas-tunas akan tumbuh di sekitar pohon dan ada juga yang tumbuh di pohon. Karena itu tidak aneh kalau ada kurma yang bercabang. Hal ini terjadi karena tunas-tunas tersebut dibiarkan sampai besar membentuk cabang pohon.

Pohon kurma yang bertunas (foto : flickr.com)

Bagi kalangan petani kurma, tunas yang tumbuh di atas dipotong agar tidak mempengaruhi produktifitas buah. Keuntungan-keuntungan pengembangbiakan dengan tunas adalah sifat tunas benar-benar seperti pohon induknya, kualitas buah anakan sama persis dengan buah pohon induk dan tunas yang ditanam sudah bisa berbuah dalam 3 hingga 4 tahun. 

Tunas kurma yang diberi tanah siap dipotong dan tumbuh mandiri (foto : Asosiasi kurma Indonesia)

Induk pohon kurma dapat memberi 20 hingga 30 tunas. Jika kemudian di tanam di tempat lain tentu akan lebih produktif dan menguntungkan.

Perkembangbiakan pohon kurma dengan Kultur Jaringan

Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali.

Perbanyakan tanaman dengan cara ini persis seperti cloning sehingga sifat anakan dari hasil kultur jaringan akan  sama dengan sifat induknya. Pohon kurma yang dikembangbiakkan dengan metode kultur jaringan ini biasanya adalah pohon kurma yang bersifat unggul sehingga saat hasil kultur jaringan ditanam kembali maka akan tumbuh pohon kurma yang bersifat unggul juga seperti indukannya. Selain itu hasil kultur jaringan juga amat cepat mulai berbuah yaitu diantara umur 3 - 4 tahun dan juga sudah dapat ditentukan mana kurma jantan maupun betinanya.
 
Kurma Kultur Jaringan Varietas KL1 di thailand (Foto : Asosiasi Kurma Indonesia)

kekurangan utama dari perbanyakan dengan cara seperti ini adalah hilangnya keragaman varietas pohon kurma karena kurma yang diperbanyak hanya kurma jenis tertentu saja. selain itu kurma yang hasil kultur jaringan juga memiliki kekurangan yaitu rentan terhadap hama dan penyakit terutama hama dan penyakit yang bisa menyerang induknya. Selain itu, usia hidup kurma hasil kuljar tidak sepanjang kurma yang ditanam dari biji.

Demikian beberapa cara perkembangbiakan pohon kurma, apapun metode yang kita gunakan untuk perbanyakan kurma semoga berbuah pahala karena semakin banyak pohon kurma yang kita tanam semakin makmur bumi kita.  

1 komentar: